Pada
tugas Media Pembelajaran Bidang Studi ke 2 yang telah saya buat, saya membuat
media Peta Konsep dan Mapping.
PETA KONSEP
Peta konsep adalah suatu gambar yang
memaparkan struktur konsep yaitu keterkaitan antar konsep dari suatu gambaran
yang menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dari suatu materi
pelajaran yang dihubungkan dengan suatu kata penghubung sehingga membentuk
suatu proposisi. Karena itu, peta konsep akan mendorong siswa menghubungkan
konsep-konsep selama belajar, sehingga tercapai pembelajaran yang bermakna(Dahar,1989:123).
Menurut Dahar
(1988:154) peta konsep memegang peranan penting dalam belajar bermakna. Oleh
karena itu siswa hendaknya pandai menyusun peta konsep untuk meyakinkan bahwa
siswa telah belajar bermakna. Langkah-langkah berikut ini dapat diikuti untuk
menciptakan suatu peta konsep.
·
Langkah ke-1: mengidentifikasi ide pokok
atau prinsip yang melingkupi sejumlah konsep.
·
Langkah ke-2: mengidentifikasi ide-ide
atau konsep-konsep sekunder yang menunjang ide utama.
·
Langkah ke-3: menempatkan ide utama di
tengah atau di puncak peta tersebut.
·
Langkah ke-4: mengelompokkan ide-ide
sekunder di sekeliling ide utama yang secara visual menunjukan hubungan ide-ide
tersebut dengan ide utama.
Berdasarkan
pendapat di atas dapat dikemukakan langkah-langkah menyusun peta konsep sebagai
berikut:
1.
Memilih suatu bahan bacaan
2. Menentukan
konsep-konsep yang relevan
3. Mengelompokkan
(mengurutkan) konsep-konsep dari yang paling inklusif ke yang paling tidak
inklusif
4. Menyusun
konsep-konsep tersebut dalam suatu bagan, konsep-konsep yang paling inklusif
diletakkan di bagian atas atau di pusat bagan tersebut.
Berikut ini adalah contoh peta
konsep tentang usaha memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Indonesia yang telah
saya buat.
KD: 3.1 Memahami Usaha
Memperjuangkan Kemerdekaan Bangsa Indonesia
Media
pembelajaran jenis Peta Konsep ini dibuat untuk memenuhi tugas 2 yang pertama,
mata kuliah Media Pembelajaran Bidang Studi. Pada peta konsep tersebut saya
menyajikan materi mengenai Usaha Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Bangsa
Indonesia, karena menurut saya materi ini sangat sesuai dijadikan peta konsep.
Pada
media ini memang tidak disertai keterangan dibawahnya, hanya berisikan
konsep-konsepnya saja. Karena pada dasarnya peta konsep hanya digunakan sebagai
pendahuluan sebelum masuk keinti pembahasan. Jadi, seorang pendidik yang
menggunakan media peta konsep harus memahamai betul apa isi penjelasan dari
peta konsep yang telah dibuat, sehingga dapat maksimal menyampaikan materi kepada
peserta didik, dan peserta didik pun dapat memahami penjelasan materi yang
disampaikan pendidik dengan melihat peta konsep tersebut.
Proses
pembuatan media ini menurut saya cukup mudah dari media yang lainnya yang
pernah saya buat, karena tidak membutuhkan waktu yang begitu lama. Jika dilihat
dari bentuk tulisan dan bentuk peta konsepnya memang sudah mendekati kata
sempurna. Untuk penulisan, font yang digunakan tidak terlalu kecil dan dapat
terbaca oleh seluruh siswa. Hanya saja untuk pemilihan warna font masih kurang,
seharusnya untuk konsep yang memiliki keterkaitan warna fontnya disamakan.
Sumber Rujukan:
3. http://muhsinhar.staff.umy.ac.id/peta-konsep-untuk-mempermudah-konsep-sulit-dalam-pembelajaran/
MIND MAPPING
Mind
maping dapat diartikan sebagai proses memetakan pikiran untuk menghubungkan
konsep-konsep permasalahan tertentu dari cabang-cabang sel saraf membentuk
korelasi konsep menuju pada suatu pemahaman dan hasilnya dituangkan langsung di
atas kertas dengan animasi yang disukai dan gampang dimengerti oleh pembuatnya.
Sehingga tulisan yang dihasilkan merupakan gambaran langsung dari cara kerja koneksi-koneksi
di dalam otak.
Mind
maping adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah, menangkap
berbagai pikiran dalam berbagai sudut. Mind maping mengembangkan cara berpikir
divergen dan berpikir kreatif. Mind mapping yang sering kita sebut dengan peta
konsep adalah alat berpikir organisasional yang sangat hebat yang juga
merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil
informasi itu ketika dibutuhkan (Tony Buzan , 2008:4).
Beberapa hal penting dalam membuat
peta pikiran ada dibawah ini, yaitu:
1.
Pastikan tema utama terletak
ditengah-tengah. Contohnya, apabila kita sedang mempelajari pelajaran
sejarah kemerdekaan Indonesia, maka tema utamanya adalah Sejarah Indonesia.
- Dari tema utama, akan
muncul tema-tema turunan yang masih berkaitan dengan tema utama. Dari
tema utama Sejarah Indonesia, maka tema-tema turunan dapat terdiri dari:
Periode,Wilayah, Bentuk Perjuangan ,dll.
- Cari hubungan antara
setiap tema dan tandai dengan garis, warna atau simbol. Dari
setiap tema turunan tertama akan muncul lagi tema turunan kedua, ketiga
dan seterusnya. Maka langkah berikutnya adalah mencari hubungan yang ada
antara setiap tema turunan. Gunakan garis, warna, panah atau cabang dan
bentuk-bentuk simbol lain untuk menggambarkan hubungan diantara tema-tema
turunan tersebut. Pola-pola hubungan ini akan membantu kita memahami topik
yang sedang kita baca. Selain itu Peta Pikiran yang telah dimodifikasi
dengan simbol dan lambang yang sesuai dengan selera kita, akan jauh lebih
bermakna dan menarik dibandingkan Peta Pikiran yang miskin warna.
- Gunakan huruf besar. Huruf
besar akan mendorong kita untuk hanya menuliskan poin-poin penting saja di
Peta Pikiran. Selain itu, membaca suatu kalimat dalam gambar akan jauh
lebih mudah apabila dalam huruf besar dibandingkan huruf kecil. Penggunaan
huruf kecil bisa diterapkan pada poin-poin yang sifatnya menjelaskan poin
kunci
- Buat peta pikiran
dikertas polos dan hilangkan proses edit. Ide dari Peta Pikiran adalah
agar kita berpikir kreatif. Karenanya gunakan kertas polos dan jangan
mudah tergoda untuk memodifikasi Peta Pikiran pada tahap-tahap awal.
Karena apabila kita terlalu dini melakukan modifikasi pada Peta Pikiran,
maka sering kali fokus kita akan berubah sehingga menghambat penyerapan
pemahaman tema yang sedang kita pelajari.
- Sisakan ruangan untuk
penambahan tema. Peta Pikiran yang bermanfaat biasanya adalah
yang telah dilakukan penambahan tema dan modifikasi berulang kali selama
beberapa waktu. Setelah menggambar Peta Pikiran versi pertama, biasanya
kita akan menambahkan informasi, menulis pertanyaan atau menandai
poin-poin penting. Karenanya selalu sisakan ruang di kertas Peta Pikiran
untuk penambahan tema.
Berikut ini
adalah contoh peta konsep tentang 2 Jalur Usaha Perjuangan Mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia.
KD:
3.1 Memahami Usaha Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Bangsa Indonesia
Media
pembelajaran jenis Peta Konsep ini dibuat untuk memenuhi tugas 2 yang kedua,
mata kuliah Media Pembelajaran Bidang Studi. Dalam media tersebut saya
menyajikan materi tentang Perjuangan Bangsa Indonesia, yang dibagi menjadi
menjadi empat yaitu: (1) Masyarakat berburu dan meramu, (2) Masyarakat
Perundagian, (3) Masyarakat bercocok tanam tingkat awal, (4) Masyarakat
bercocok tanam tingkat lanjut.
Sebenarnya
dalam proses pembuatannya tidak begitu sulit, hanya saja saya membutuhkan waktu
sedikit lebih lama karena banyaknya komponen pada materi yang disajikan
mengharuskan pembuatan media dengan ukuran yang besar. Pembuatan media dengan
ukuran besar ini bertujuan agar tulisan terlihat jelas dan dapat terbaca oleh
seluruh peserta didik terutama untuk yang duduk di kusi paling belakang.
Sebernarnya dalam pembuatan media seperti ini yang pertama harus diperhatikan
yaitu ukuran font, jika ukuran font kurang besar maka peserta didik tidak bisa
dengan jelas media tersebut dan media yang digunakan menjadi kurang efektif,
sehingga proses pembelajaran tidak maksimal.
Pada
media mapping yang telah saya buat ini, sudah sempurna, dilihat dari bentuk dan
ukuran font sangat pas dan tidak berlebihan. Pemilihan warna pun sudah sesuai,
tidak begitu mencolok, dan cukup menarik saat digunakan sebagai media
pembelajaran.
Sumber Rujukan:
http://www.kajianpustaka.com/2014/01/pengertian-manfaat-dan-membuat-mind.html